Halaman Lain

Mobile Edition
By Blogger Touch

Produk Unggulan Babel Dipasarkan Permanen di Jakarta


Menkop UKM Beri Apresiasi

      JAKARTA, Rabu (23/3)
      Produk unggulan Bangka Belitung berupa madu pelawan, kerupuk getas, terasi, pewter, batik cual dan kopiah resam akhirnya dipasarkan permanen di Jakarta, menyusul disediakannya satu unit paviliun non-profit oleh Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LPP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM di Gedung Smesco KUKM, Jakarta.
      Selama ini, produk unggulan daerah jarang ditemukan di pasaran nasional mengingat keterbatasan ruang promosi dan pemasaran yang disediakan pemerintah. “Sejak tahun lalu, pemerintah sudah menyediakan paviliun yang dapat digunakan oleh seluruh provinsi di Indonesia untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan produk unggulannya di ibukota negara,” kata Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan ketika membuka Program Ekspose Produk KUKM Unggulan Daerah Tahap II, Pameran Smesco Fiesta 2011 serta Kuliner UKM Warisan Enak Nusantara di UKM Convention Centre di Smesco UKM Jakarta, Rabu (23/3), ditandai pemukulan gong.
      Dengan adanya paviliun KUKM daerah, konsumen tidak perlu lagi mencari suatu produk dengan mendatangi daerah tertentu tetapi cukup mengunjungi gedung Smesco KUKM. Di gedung inilah 22 provinsi di tanah air memperkenalkan sekaligus memasarkan produk unggulan daerahnya masing-masing.
      Paviliun KUKM Babel sendiri berada di Lantai 12 bersama sejumlah provinsi lainnya. Sedangkan di lantai dasar, tujuh provinsi sudah memiliki paviliun pada program tahap awal tahun 2010 lalu.
      Menurut Syarifuddin, pemerintah menerapkan program ekspose produk KUKM unggulan daerah sebagai bentuk kepedulian dalam membantu produk dari daerah bersaing di pasaran nasional dan internasional. Program itu sendiri bersifat non-profit dan setiap provinsi berhak menempatkan produknya tanpa dipungut biaya apapun.
      “Ini merupakan program non-profit, sehingga daerah dapat memanfaatkannya dengan baik dan ekonomis. Makanya saya memantapkan program produk daerah sebagai produk unggulan agar kita bisa menciptakan produk unggulan daerah secara maksimal,” ujarnya. Ia juga menambahkan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki kewajiban dalam menggerakkan potensi produk di daerah dengan memfasilitasi Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM).
      Syarifuddin mengajak pemerintah daerah menciptakan produk yang memiliki nilai tambah serta daya saing tinggi sehingga mampu berkompetisi di tengah-tengah menjamurnya produk-produk lainnya. Masyarakat diminta ikut meningkatkan kecintaan terhadap produk koperasi dan UKM. Apabila produk unggulan daerah tersebut sudah banyak beredar di pasaran nasional, selanjutnya produk itu akan menuju pasar global. “Yang paling penting adalah kemampuan KUKM dalam mengedepankan kualitas produk unggulannya.”
      Ia juga menyampaikan apresiasi kepada 15 provinsi termasuk Kepulauan Bangka Belitung yang telah memiliki paviliun di Smesco KUKM agar produk unggulan daerah masing-masing bisa terkenal dan laris di pasar Indonesia dan global. Sebelumnya, tujuh provinsi sudah menempati paviliun pada program ekspose tahap pertama yang diselenggarakan Kementerian KUKM tahun lalu. Sedangkan tahun 2011, sebanyak 15 provinsi menyatakan kesediaannya menempati paviliun KUKM, antara lain Sumatera Barat, DKI Jakarta, Bangka Belitung, Maluku, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua dan sejumlah provinsi lainnya.
      Dalam kesempatan itu, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan menyerahkan dana pinjaman dan pembiayan dari LPDB-KUKM kepada berbagai KUKM di daerah dengan total mencapai Rp. 9 milyar, serta penghargaan kepada penerima Pro-Mutu Award diantaranya kepada Amir Fanzuri dari BDS Yogyakarta yang berhasil menciptakan peti mati dari bahan pelepah pisang. Selanjutnya Menkop UKM menandatangani prasasti peresmian paviliun 15 provinsi sekaligus menyerahkan piagam penghargaan kepada para gubernur yang telah berpartisipasi mengisi paviliun KUKM dengan produk unggulan daerah.
      Usai acara pembukaan, Syarifuddin didampingi Ny. Inggrid Syarifuddin meninjau 15 paviliun baru yang berada di lantai 12 gedung Smesco KUKM. Kehadirannya disambut langsung Kepala Dinas Koperasi dan UKM Babel Ir. Budiman Ginting beserta staf serta petugas penjaga stand dari LPP-KUKM, sekaligus menerima cindera mata berupa selendang dari tenunan batik cual khas Babel.
      Syarifuddin tampak antusias berada di paviliun Babel sembari mengamati hasil kerajinan tangan dari kerang-kerangan dan pewter. Bahkan ia bersama sang istri yang juga anggota DPR RI Inggrid, kerap melontarkan pertanyaan terkait produk unggulan yang ada di etalase paviliun. Setelah beberapa menit berada di paviliun Babel, kemudian Menkop dan UKM mengunjungi paviliun lainnya.
Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan didampingi
Ny Inggrid Syarifuddin mengunjungi paviliun Babel
sekaligus menerima penjelasan dari Kadiskop dan UKM Babel Budiman Ginting
      Kadis Koperasi dan UKM Babel Budiman Ginting mengaku senang atas kunjungan perdana Menkop dan UKM yang lebih dulu mengunjungi paviliun Babel sebelum daerah lainnya. Selain itu, ia juga menyampaikan penghargaan yang tinggi atas perhatian dan pembinaan yang dilakukan Gubernur Babel Eko Maulana Ali dalam menumbuhkembangkan iklim berusaha bagi KUKM di Negeri Serumpun Sebalai.
      Terkait keberadaan produk unggulan Babel di Smesco KUKM, Budiman mengharapkan daerah-daerah di Babel dapat memanfaatkannya secara positif dengan memasarkan produknya di paviliun tersebut secara gratis.
      “Mudah-mudahan keberadaan paviliun ini menjadi semacam motivasi bagi KUKM di daerah kita (Babel) untuk merintis, mengembangkan dan memajukan usahanya sehingga Babel dapat memiliki produk unggulan yang benar-benar memiliki daya saing tinggi di pasaran nasional dan global,” pinta Budiman. (humasprovbabel/ismailmuridan)