Halaman Lain

Mobile Edition
By Blogger Touch

Eko Maulana Serius Lirik PPP

Babel-Pacitan Kaji Rencana Kerjasama


  
PANGKALPINANG – Pemprov Babel dan Pemkab Pacitan menilai positif kerjasama lintas daerah di sektor pariwisata serta kelautan dan perikanan. Keinginan untuk mengkaji rencana kerjasama kedua daerah terungkap dalam pertemuan Gubernur Babel Eko Maulana Ali, Wakil Bupati Pacitan H. Prayitno dan Ketua DPRD Pacitan Sutopo.

"Saya berharap Pemprov Babel dan Pemkab Pacitan bisa bekerjasama secara intens dalam mengembangkan potensi lintas sektoral, terutama pariwisata serta sektor kelautan dan perikanan," ungkap Gubernur Babel Eko Maulana Ali di sela-sela kunjungan kerjanya di Pacitan, Jawa Timur, saat diterima Wakil Bupati dan Ketua DPRD Pacitan beserta sejumlah pejabat pendamping di Kantor Bupati Pacitan, Jum'at (6/5) pekan lalu. 

Menurut Eko, kedua daerah memiliki beberapa kesamaan dalam sektor pariwisata serta kelautan dan perikanan, antara lain obyek wisata serta kelautan dan perikanan tangkap. Oleh karenanya, ia memandang perlu kerjasama pengembangan kedua sektor di masa yang akan datang. 

Sebelumnya, baik Pemprov Babel maupun Pemkab Pacitan sudah saling melakukan kunjungan awal. Dari hasil kunjungan tersebut, telah dibangun taman wisata di Pacitan oleh El John Group yang sejak tahun 1990 sudah memberikan kontribusi kepariwisataan di Bangka Belitung. Pembangunan taman wisata tersebut dikarenakan Kedua daerah memiliki kesamaan wisata. Di samping itu, Babel juga sudah masuk dalam deretan daerah kunjungan wisata Indonesia yang diminati. 

Sedangkan Khusus sektor kelautan dan perikanan, Babel berencana mengembangkan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP). Rencana tersebut ditindaklanjuti dengan meninjau PPP Tamperan, Pacitan. 

Kebutuhan Prioritas
Menurut Wakil Bupati Pacitan Prayitno, pembangunan PPP Tamperan merupakan pengembangan dari Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang kondisi dan fasilitas sebelumnya tidak memadai untuk sentra kegiatan usaha perikanan tangkap serta hanya armada kapal ukutan 10 GT saja yang bisa bersandar. Sementara potensi yang dimiliki cukup besar seiring meningkatnya permintaan pasar terutama Amerika, Eropa dan Jepang. 

Potensi itu berupa komoditas ikan tuna, cakalang, tongkol, tenggiri, marlin dan lemadang (palagis besar). Sedangkan palagis kecil seperti kembung, lemuru, rebon cumi. Ada juga demersal seperti pari maupun dari jenis udang-udangan berupa lobster dan rajungan. 

"Mengingat peluang sektor perikanan, khususnya perikanan tangkap di Pacitan begitu besar, maka pembangunan Pelabuhan Perikanan yang memenuhi standar merupakan kebutuhan yang diprioritaskan," papar Prayitno seraya menambahkan PPP Tamperan dibangun pada 2004 dengan biaya Rp. 80 miliar bersumber dari APBN, APBD Provinsi Jatim dan APBD Kabupaten Pacitan.

Gubernur Babel yang dalam kunjungan kerjanya didampingi sejumlah kepala dinas dan biro seperti Sugianto (DKP), Anshori (Pekerjaan Umum), Yan Megawandi (Pariwisata dan Kebudayaan), Ilyas (Perhubungan), Latip Pribadi (Sekretaris DPRD), Soeharto (Karo Umum dan Perlengkapan) serta pendamping lainnya juga menerima penjelasan dari Wakil Bupati Prayitno seputar PPP Tamperan yang memiliki fasilitas pokok berupa lahan untuk PPP seluas 2,05 hektar, breakwater 460,9 m, dermaga caisson 234 m serta kolam labuh 4,5 hektar. 

Peningkatan usaha penangkapan ikan maka sub sektor perikanan diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam perekonomian nasional dan perekonomian daerah, sekaligus bertujuan meningkatkan investasi di bidang penangkapan ikan sehingga potensi sumberdaya ikan yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal. 

Dari hasil kunjungan kerja itu, diperoleh gambaran tentang dampak pasca beroperasinya PPP Tamperan, antara lain meningkatnya jumlah nelayan yang sekarang mencapai lima ribu nelayan, ukuran kapal dan jenis alat tangkap serta hasil produksi. Bahkan peningkatan PAD sebesar Rp. 1,5 miliar per tahun.
Gubernur Babel Eko Maulana Ali didampingi Wakil Bupati Pacitan
H. Prayitno dan Ketua DPRD Pacitan Sutopo
serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Babel
saat mengunjungi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Pacitan
.


Kajian Awal
Oleh karenanya, kata Gubernur Eko Maulana Ali, Pemprov Babel akan melakukan kajian awal dan melihat kemungkinan membangun pelabuhan perikanan refresentatif di Belitung Timur, Bangka, Pangkalpinang, Kurau (Bangka Tengah), dan Sadai (Bangka Selatan). Sejumlah pelabuhan itu akan dibangun menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai.  

"Namun kita (Pemprov Babel) harus lebih dulu mengetahui berbagai persoalan dalam mengelola hasil perikanan itu sendiri melalui penyediaan pelbagai infrastruktur pembangunan kelautan dan perikanan," ujarnya optimistis. Selain itu, Gubernur Eko juga akan menyampaikan keinginan kerjasama tersebut kepada DPRD Provinsi Babel yang selanjutnya diharapkan memiliki dampak positif bagi kedua daerah. 

Eko juga menyatakan, rencana pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai dirancang sesuai dengan kemampuan sumberdaya wilayah, termasuk sumberdaya kelautan, serta sesuai dengan volume usaha perikanan di wilayah pengembangan perikanan yang telah ditetapkan. Menurutnya, Pelabuhan Perikanan dibagi menjadi 4 golongan, yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) atau tipe A, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) atau tipe B, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) atau tipe C, dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) atau tipe D. Di sejumlah daerah diantaranya Sadai, Ketapang Baturusa dan Kurau yang merupakan PPI akan ditingkatkan menjadi PPP. 

"Diharapkan dengan dibangunnya pelabuhan perikanan representatif di kabupaten-kabupaten di Babel, produksi dan produktivitas usaha penangkapan ikan kita semakin meningkat. Begitu juga dengan pemasaran hasil tangkap dan pengolahan ikan, meningkatkan pendapatan nelayan, serta melakukan pembinaan kepada nelayan," kata Eko. 

Usai meninjau PPP Tamperan, gubernur beserta rombongan menyempatkan Sholat Jum'at berjamaah di Masjid Abu Bakar Desa Banjar Rejo, Kecamatan Kebon Agung Pacitan sekaligus menjadi khotib dan imam. Selanjutnya rombongan bersilaturrahmi dengan warga setempat dipusatkan di kediaman orangtua Latip Pribadi (Sekretaris DPRD Babel). 

Sebelum meninggalkan Pacitan, Eko Maulana Ali juga diajak mengunjungi kediaman masa kecil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kelurahan Ploso, serta Taman Hiburan Keluarga Teleng Ria yaitu kawasan pantai yang dikelola oleh PT. El John Tirta Emas Wisata seluas 32 hektar. (humasbabel/ismailmuridan)